ANALISA ANION
I. Tujuan Percoban
· Mengenal sifat-sifat unsur dan ion-ionnya
dalam larutan melalui pengamatan
· Melakukan analisis anion dalam suatu cuplikan
melalui penentuan golongan dan tes khusus (specific test).
II. Dasar
Teori
Analisa kualitatif adalah analisa yang dilakukan
untuk mengetahui unsure apa yang terdapat pada suatu sampel. Analisa kualitatif
untuk zat anorganif terdiri dari :
1. Analisa Anion
2. Analisa Kation
Pada analisis anion, anion yang dipelajari
adalah sebagai berikut :
Cl-, Br-, I-,
SCN-, S2-, CO32-, SO42-,
PO42-, CrO42-, MnO4-,
NO2-, asetat oksalat. Tahapan anaisis kualitatif yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
A. Analisis Pendahuluan
Pada cuplikan dilakukan “pemeriksaan
pendahuluan” yaitu pengamatan fisika yaitu warna, bau, bentuk Kristal dan test
kelarutan dalam air.
Beberapa anion bereaksi dengan asam basa atau
bereaksi secara reduksi oksidasi sering menghasilkan perubahan warna atau
menghasilkan gas.
Anion
|
Reagen : H2SO4 (6M) HNO3 (6M) HCL(6M)
|
CO32-
|
Dengan pereaksi tersebut tanpa dipanaskan akan dihasilkan gas
CO2 yang tidak bewarna dan tidak berbau
|
SO32-
|
Dalam keadaan tanpa dipanaskan akan terjadi pergolakan pada
larutan, dihasilkan gas SO3 dengan bau yang khas seperti
hasil bakaran sulfur (S), tanpa warna
|
NO3-
|
- tanpa dipanaskan akan terjadi pergolakan (mendidih)
- dihasilkan gas NO2 warna coklat
- larutan warna biru bila digunakan reagen H2SO4 dan
HNO3, dan akan bewarna kuning bila dengan HCl
|
I-
|
Bila digunakan HNO3 tanpa pemanasan akan
dihasilkan larutan bewarna kuning dan gas I2 bewarna ungu.
Bila direaksikan dengan pemanasan maka akan dihasilkan larutan bewarna gelap
dan dengan asam sulfat dipanaskan akan dihasilkan larutan kuning. Dengan asam
nitrat dipanaskan akan dihasilkan larutan bewarna jingga dan gas bewarna
jingga.
|
Br-
|
Dengan asam nitrat dipanaskan terjadi pergolakan dengan cepat,
dihasilkan gas NO2 newarna coklat
|
SCN-
|
Dengan asam sulfat dan HCL maka pergolakan akan lebih sedikit
|
CrO4-
|
Dihasilkan larutan bewarna kuninng dari semua reagen tanpa
pemanasan
|
S2-
|
Dihasilkan gas H2S dean semua reagen tanpa
pemanasan dengan HNO3 dihasilkan gas NO3 bewarna
coklat dan larutan keruh
|
C2H3O-
|
Dengan semua reagen, asam yang dilarutkan berbau asam cuka.
Mudah untuk mendeteksi, masukan batang pengaduk dalam larutan panas kemudian
cium baunya.
|
Pemanasan dilakukan dengan gelas kimia yang
berisi air mendidih (water batch).
B. Pemeriksaan Anion secara Sistematis (golongan)
Gol
|
AgNo3 0,1M endapan yang terjadi
|
Ba(NO3)2 0,1 M endapan yang terjadi
|
Anion
|
1
|
↓ putih kuning, tidak larut dalam asam nitrat 1M
|
Tidak ada endapan
|
Cl-, Br-, I-, SCN-
|
2
|
↓ larut dalam asam nitrat 1M
|
Tidak ada endapan
|
S22, NO22-
|
3
|
↓ putih larut dalam HNO3 1M
|
↓ putih larut dalam HNO31M
|
SO32-
|
4
|
↓ cokelat keemasan, larut dalam asam nitrat
|
↓ putih larut dalam HNO31M
|
PO42, CrO42-
|
5
|
Tidak ada endapan
|
Tidak ada endapan
|
MnO4-
|
6
|
Tidak ada endapan
|
↓ putih, tidak larut dalam asam nitrat 1M
|
SO42-
|
Setelah golongan anion ditemukan, maka
dilakukan tes spesifik.
C. Analisis Anion dengan reaksi spesifik
a. Cl-
Ag+ + Cl- AgCl(s) ↓ putih Larut dalam
amoniak berlebih
b. Br-
Ag+ + Br- AgBr(s) ↓ kuning putih
Larut dalam (NH4)2 CO2
Larutan Br- akan mereduksi MnO4- menjadi Mn2- dalam suasana asam menghasilkan Br2 yang bewarna orange.
10 Br-(aq) + 2 MnO4- + 16 H+ + 2 Mn2+(aq) ditambahkan larutan cakbon tetra klorida. Br2 dapat larut dalam CCL4menghasilkan
warna kecoklatan.
c. I-
Ag+ + I- AgI ↓ kuning larut
dalam
(NH4)2 CO3
Fe3+ + I- 1/2 I2 + Fe2+ coklat
I2 dapat membirukan larutan kanji atau I2 dalam CCl4menghasilkan warna ultra
violet.
d. SCN-
Fe3+ + 3SCN- Fe(SCN)3 ↓ merah bata
e. S2+
Pb2+ + S2- PbS(s) ↓ hitam
f. NO2-
NO2- + Fe3+ + 2H+ NO + Fe3++
H2O
g. CH3COO-
CH3COONa + KHSO4 CH3COOH
+ NaKSO4
h. SO32-
2 (MnO4) + 5 (SO3)2- + 6 H+ NO + Fe3+ + H2O + 3 H2O
(CrO2)2- + 3 (SO3)2- + 8 H+ 2 Cr2+ + 3 (SO4)2- + 4 H2O
i. CO32-
CO32- + Ca2+ CaCo(s) ↓ putih
Endapan ini larut dengan asam kuat (keluar gas
Co2)
CaCo3 + 2
HCl CaCl2 + H2O + CO2(g)
j. PO42-
Mg2+ + (NH4)+ + (PO4)- Mg
(NH4)(PO4) ↓ putih
12 (NH4)2 MoO4 + 23 H+ + PO43- (NH4)2[PMo12O40]5 ↓ H2O
k. C2O42-
Ca2+ + C2O42- CaC2O4
5 (COO)22- + 2 (MnO4)- + 16 H+ 10
CO2+ 2Mn2+ + 8 H2O
l. MnO4-
Sama dengan oksalat
MnO4 bila direaksikan dengan ion SO22- dalam suasana asam akan menghilangkan warna
ungu dari MnO4-
2 (MnO4)- + 5 (SO3)2- + 6 H+ 2Mn2+ + 5 (SO4)2- + 3 H2O
m. SO42-
Ba2+ + SO42- BaSO4(s) ↓ putih, tidak larut dalam asam kuat
n. CrO42-
2 Ag+ + (CrO4)2- Ag2CrO4(s) ↓ putih
Tidak larut dalam asam asetat tetapi larut
dalam asam kuat dan amoniak
D. Reaksi Identifikasi Anion
a. Cl-
1 ml cuplikan + 1 ml AgNO3 ↓
putih
b. Br-
1 ml cuplikan + 1ml AgNo3 ↓ putih kekuningan
1 ml cuplikan + 4 tetes H2SO4 2M + 1 ml KMnO40,2M menghasilkan
warn
merah
coklat dari
Br2 dapat larut dalam
CCl4 dengan warna coklat
c. I-
1 ml cuplikan + 1 ml AgNO3 ↓
kuning muda
1 ml cuplikan + 1ml FeCl2 0,1M setelah 1 menit menghasilkan endapan
coklat kemerahan. Bila ditambahkan CCl4 menghasilkan 2 fase larutan. Bagian bawah
violet dan atas coklat kemerahan
d. SCN-
1 ml cuplikan + 1/2 ml FeCl3 0,1M merah
tua
e. S2-
1 ml cuplikan + 1/2 ml Pb(NO3)2 0,1M + 2 tetes HCl
2M ↓ hitam
f. NO22-
· 1 ml cuplikan + 2 tetes H2SO4 2M + 1 ml KI 0,1 M menghasilkan larutan coklat
dengan endapan hitam yang larut dalam CCl4 yang menghasilkan warna violet
· 1 ml cuplikan + 1 ml FeSO4 + 3 tetes H2SO4 2M menghasilkan larutan coklat bening, setelah
semenit menjadi coklat tua
g. CH3COO-
Seujung spatula cuplikan + 1 spatula K2SO4 digerus dalam mortar, amati baunya
h. SO32-
· Seujung spatula cuplikan + 5 tetes KMnO4 + 3 tetes H2SO4 2M panaskan, maka warna ungu hilang menjadi
bening
· Seujung spatula cuplikan + 1ml K2CrO4 0,1M + 5 tetes H2SO4 2M panaskan maka larutan menjadi hijau
i. CO3-
· 1 ml cuplikan + 5 tetes CaCl2 0,1M ↓ putih larut dalam
HCL 2M
· Seujung spatula Kristal cuplikan + 2 ml HCL 2M menghasilkan gelembung-gelembung
udara
j. PO42-
· 1 ml larutan cuplikan + 5 tetes NH4Cl
1M + 5 tetes NH4OH 1M + 0,5 ml MgCl2 0,1M menghasilkan endapan putih
k. C2O42-
· 1 ml cuplikan + 1 ml CaCl2 0,1M endapan
putih
· 1 ml cuplikan + 1 ml H2SO4 2M dipanaskan sampai 50oC-60oC
+ 4 tetes KMnO4maka warna ungu KMnO4 akan hilang
l. MnO4-
Sama dengan oksalat
m. SO42-
1 ml cuplikan + 1 ml BaCl2 1M endapan putih yang tidak larut dalam asam kuat
n. CrO42-
· 1 ml cuplikan + 1 ml AgNO3 0,1M endapan
merah tidak larut dalam asam asetat, tapi larut dalam asam kuat dan amoniak
· Sama dengan SO32-
III. Daftar Alat
· Tabung reaksi dan rak
· Pipet tetes
· Gelas kimia
· Kaca arloji
· Pengaduk
· Spatula
· Botol aquadest
· Pipet ukur
· Bola karet
· Masker
· Sarung tangan
IV. Daftar Bahan
a) Reagen
· Amoniak
· AgNO3
· Ba(NO3)2
· CCL4
· HCL
· FeCL3
· KMNo4
· KI
· H2SO4
b) Cuplikan
· PO4-2
· I-
· Cl-
· NO22-
V. Keselamatan Kerja
· Menggunakan peralatan keselamatan kerja
seperti sarung tangan dan masker untuk za-zat korosif dan toksik
· Jangan memanaskan tabung reaksi berisi larutan
langsung diatas api Bunsen, gunakan water banch ( penangas air)
VI Langkah Kerja
· Pengamatan Fisik
Melakukan pengamatan fisik seperti warna, bau dan bentuk
Kristal
· Tes Kelarutan
Mengambil + 0,2 gr cuplikan dan meambahkan 2
ml air demineral. mengamati kelarutannya dalam air dingin. Bila tidak melarut
letakan tabung reaksi di dalam gelas kimia yang berisi air mendidih. mengamati
dan mencatat hasil hasil pengamatan yaitu warna dan pH larutan.
Bila cuplikan tidak larut dalam air dingin
maupun panas, maka melakukan tes kelarutan dengan asam-asam berikut :
- 1 ml H2SO4 6M
- 1 ml HCL 6M
- 1 ml HNO3 6M
· Analisa Golongan Anion
menemukan salah satu anion dengan cara
mereaksikan asam kemudian melakukan reaksi identifikasi. Bila tidak ditemukan
satu ion pun melalui reaksi dengan asam (tidak diperoleh hasil yang jelas
melalui reaksi dengan asam), maka dilakukan klasifikasi golongan.
Dalam 2 tabung reaksi,masing-masing masukan
0,1 gr cuplikan dan 1-2 ml air dalam salah satu tabung reaksi tambahkan 1 ml
AgNO3 0,1M dan tabung
lainnya Ba(NO3)20,1M.Amati
VII Data Pengamatan
· Pengamatan Fisik
Sifat
Fisik/
No.Cup
|
Warna
|
Bau
|
Bentuk Kristal
|
Sampel I
|
Putih
|
Tidak ada
|
Butiran
|
Sampel II
|
Putih
|
Tidak ada
|
Bongkahan
|
Sampel III
|
Putih
|
Tidak adak
|
Butiran
|
Sampel IV
|
Putih
|
Tidak ada
|
Butiran
|
· Tes Kelarutan
Larutan/
No.Cup
|
Air Dingin
|
Air Panas
|
H2SO46M
|
HCl 6M
|
HNO36M
|
1
|
Larut
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
Larut
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Larut
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
larut
|
-
|
-
|
-
|
-
|
· Analisis Golongan Anion
a. Pereaksi AgNO3 0,1M
No.Cuplikan
|
Pengamatan
|
Anion Yang Mungkin
|
Anion yang spesifik
|
1
|
Tidak ada endapan
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
2
|
Tidak ada endapan
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
3
|
Tidak ada endapan
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
4
|
Tidak ada endapan
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
b. Pereaksi Ba(NO3)2 0,1M
No.Cuplikan
|
Pengamatan
|
Anion Yang Mungkin
|
Anion yang spesifik
|
1
|
Putih, tidak larut dalam HNO3 1M
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
2
|
Putih, tidak larut dalam HNO3 1M
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
3
|
Putih, tidak larut dalam HNO3 1M
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
4
|
Putih, tidak larut dalam HNO3 1M
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
VIII Analisa Data
Ø Pengamatan Fisik
Pada pengamatan fisik, kita melakukan pengamatan secara langsung. Sifat
fisik yang diamati adalah warna, bau, dan bentuk keristal. pada sample 1, sifat
fisiknya adalah warna putih, tidak berbau, dan bentuknya butiran. pada sample
2, sifat fisiknya adalah warna putih, tidak berbau, dan bentuknya bongkahan. pada
sample 1, sifat fisiknya adalah warna putih, tidak berbau, dan bentuknya
butiran. pada sample 1, sifat fisiknya adalah warna putih, tidak berbau, dan
bentuknya butiran.
Ø Tes Kelarutan.
Pada tes kelarutan, yang harus diakukan adalah mengambil 0,2 g sample dan
menambahkan 20 ml air. Pada sample 1, mengambil 0,2 g sample 1 dan menambahkan
20 ml air, ternyata sample 1 larut dalm air. Pada sample 2, mengambil 0,2 g
sample 2 dan menambahkan 20 ml air, ternyata sample 2 larut dalm air. Pada
sample 3, mengambil 0,2 g sample 3 dan menambahkan 20 ml air, ternyata sample 3
larut dalm air. Pada sample 4, mengambil 0,2 g sample 4 dan menambahkan 20 ml
air, ternyata sample 4 larut dalm air.
Ø Mengambil cuplikan
sample1 yang telah dibuat pada tes
kelarutan sebanyak 1 ml, dan meletakkanya pada 2 tabung reaksi yang berbeda.
Kemudian pada salah satu tabung reaksi, menambahkan 0,5 ml AgNO3 0,1
M ternyata tidak ada endapan. Pada tabung yang lainnya menambahkan 0,5 ml Ba(NO3)2 0.1 M,
ternyata endapan putih. Kemuudian menambahkan 1 ml HNO3 1M, ternyata
tidak larut. Maka dapat disimpulkan bahwa sample 1 mengandung SO42-
dan termasuk golongan 6.
Ulangi lagkah ini, pada sample 2 sampai sample ke-4.
IX. Pertanyaan
1. Apakah perbedaan antara analisis kualitatif
dan analisis kuantittatif ?
2. Tuliskan sifat-sifat fisik dan kimia dari
cuplikan yang anda analisis (4 cuplikan) ?
3. Tuliskan 5 reaksi anion pada reaksi spesifik !
Apakah warna endapan yang dihasilkan?
Jawaban :
1. Analisis Kualitatif adalah analisis untuk
mengetahui suatu unsur / senyawa yang ada dalam suatu zat.
Analisis
Kuantitatif adalah analisis untuk mengetahui jumlah kandungan dari suatu zat.
Berarti analisis kuantitatif membutuhkan ketepatan dan ketelitian.
2. Sifat
Fisik (sampel 1) : - bewarna putih
- tidak ada bau khas
- bentuknya butiran
Sifat Kimia (sampel
1) : - jika tabung reaksi I yang berisi cuplikan
dilarutkan dengan AgNO3 0,1M sampel maka tidak
membentuk larutan dan membentuk
endapan putih
Sifat Fisik (sampel
2) : - bewarna putih
- tidak ada bau
- bongkahan
Sifat Kimia (sampel
2) : - jika tabung reaksi I yang berisi
cuplikan
dilarutkan dengan AgNO3 0,1M sampel maka tidak
membentuk larutan dan membentuk endapan putih
Sifat Fisik (sampel
3) : - bewarna putih
- tidak ada bau
- butiran
Sifat Kimia (sampel
3) : - jika tabung reaksi I yang berisi
cuplikan
dilarutkan dengan AgNO3 0,1M sampel maka tidak
membentuk larutan dan membentuk endapan putih
Sifat Fisik (sampel
4) : - bewarna putih
- tidak ada bau
- butiran
Sifat Kimia (sampel
4) : - jika tabung reaksi I yang berisi
cuplikan
dilarutkan dengan AgNO3 0,1M sampel maka tidak
membentuk larutan dan membentuk endapan
putih
3. a. Ag+ + Cl- AgCl(s) ↓ putih
b. Ag+ + Br- AgBr ↓ kuning putih
c. Fe3+ + 3SCN Fe(SCN)3 ↓ merah
bata
d. Pb2+ + S2- PbS(s) ↓ hitam
e. Co32- + Ca2+ CaCO5 ↓ putih
X. KESIMPULAN
Ø
Analisis Kualitatif adalah analisis untuk mengetahui suatu unsur
/ senyawa yang ada dalam suatu zat.
Ø Analisis
Kuantitatif adalah analisis untuk mengetahui jumlah kandungan dari suatu zat.
Berarti analisis kuantitatif membutuhkan ketepatan dan ketelitian.
Ø Analisis Golongan Anion
a. Pereaksi AgNO3 0,1M
No.Cuplikan
|
Pengamatan
|
Anion Yang Mungkin
|
Anion yang spesifik
|
1
|
Tidak ada endapan
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
2
|
Tidak ada endapan
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
3
|
Tidak ada endapan
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
4
|
Tidak ada endapan
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
b. Pereaksi Ba(NO3)2 0,1M
No.Cuplikan
|
Pengamatan
|
Anion Yang Mungkin
|
Anion yang spesifik
|
1
|
Putih, tidak larut dalam HNO3 1M
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
2
|
Putih, tidak larut dalam HNO3 1M
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
3
|
Putih, tidak larut dalam HNO3 1M
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
4
|
Putih, tidak larut dalam HNO3 1M
|
Golongan :
SO42-
|
SO42-
|
Ø
Walaupun masing-masing sample mempunyai bentuk
yang berbeda, tetapi memiliki anio yang sama
XI. Daftar pustaka
Jobsheet, 2013. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Dasar. Politeknik Negeri
Sriwijaya, Palembang.
No comments:
Post a Comment