Sunday 28 January 2018

penentuan asam lemak bebas (ALB) pada minyak goreng

PENENTUAN ASAM LEMAK BEBAS (ALB)
PADA MINYAK GORENG


        I.            TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat melakukan penentuan asam lemak bebas pada minyak goring dengan cara titrasi.

      II.            RINCIAN KERJA
Ø  Standardisasi larutan baku KOH
Ø  Penentuan kadar asam lemak bebas pada CPO

    III.            DASAR TEORI
Minyak kelapa sawit mempunyai peran penting dalam perdagangan dunia. Berdasarkan peran dan kegunaanya, mutu dan kualitasnya sangat mempengaruhi harga dan nilai komoditasnya. Syarat mutu internasional yang meliputi kadar ALB, air kotoran, logam, peroksida, dan ukuran pemucatan.
ALB kadar tinggi dalam minyak sawit snagta merugikan. Tingginya ALB menyebabkan rendeman minyak turun hingga mutu minyak menurun. Apabila kadar ALB menyebabkan rendeman minyak turun hingga mutu minyak turun. Apabila kadar ALB pada CPO meningkat melebihi standar mutu yang telah ditetapkan maka CP tidak dapat dijual. Hal ini menyebabkan kerugian pada perusahaan penghasil CPO.
Kenaikan ALB ditentukan dari saat tandan buah sawit dipanen sampai tandan diolah di pabrik. Pembentukan ALB pada buah disebabkan pecahnya membrane vacuole, sehingga minyak bercampur dengan air sel. Dengan dikatilisir oleh Enzim lipase, lemak membenuk ALB dan gliserol. Semakin lama reaksi berlangsunG maka semakin banyak ALB yang terbentuk.
               
ASAM PALMITAT

Hasil gambar untuk struktur molekul asam palmitat
Asam palmitat adalah salah satu asam lemak yang paling mudah. Tumbuh dari family palmalena seperti kelapa dan kelapa sawit. Minyak kelapa mengandung 92 % palmitat dan minyak sawit mengandung 50 % palmitat. Produk hewani juga mengandung palmitat (dari mentega, susu, keju, dan daging).
Asam lemak palmitat adalah asam lemak yang tersusun dari 16 atom karbon. Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat dan berwarna putih. Titik leburnya sekitar 63,1 C.
Dalam industry asam palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan perwarnaan. Dari segi gizi, asam palmitat merupakan sumber kalori penting. Namun memiliki daya antioksida yang rendah.

    IV.            ALAT YANG DIGUNAKAN
Ø  Kaca arloji (2 buah)
Ø  Erlemenyer 250 ml (6 buah)
Ø  Biuret 50 ml (2 buah)
Ø  Pipet ukuran 25 ml, 10 ml (2 buah)
Ø  Gelas kimia 100 ml, 250 ml (2 buah)
Ø  Labu takar 100 ml, 250 ml  (2 buah)
Ø  Spatula (2 buah)
Ø  Bla karet (4 buah)

      V.            LANGKAH KERJA
Ø  Standarisasi larutan baku KAOH
1.      Membuat larutan 0,1 KOH sebanyak 250 ml dalam labu ukur
2.      Menempatkannya di alam labu ukur
3.    Menimbang 1 gram asam palmiat yang kemudian melarutkannya dengan etanol 96 % 50 ml ke dalam erlenmenyer 250 ml.
4.       Menambahkan indicator thymol blue.
5.       Mentitrasi dengan KOH, mencatat volume titran.
6.       Menghitung normalitas larutan KOH.

Ø  Penentuan kadar ALB pada CPO.
1.       Mengambil 1 gram CPO menempatannya ke dalam erlenmenyer 250 ml
2.       Melarutkannya  kedalam etanol 96 % 50 ml
3.       Menambahkan 2-3 tetes indicator thynol blue
4.    Mentitrasi dengan KOH sampai terjadi perubahan warna dan kuning bening menjadi kebiru biruan.
5.       Mengulangi percobaan sebanyak 3 x.

    VI.            DATA PENGAMATAN
Ø  Standarisasi larutan baku KOH dengan asam palmiat.
1.       Praktikum pertama
NO.
VOLUME ANALIT
VOLUME KOH (ml)
1.
25 ml
32,5 ml
2.
25 ml
35,2 ml

Rata - rata
33,8 ml

2.       Praktikum kedua
NO.
VOLUME ANALIT
VOLUME KOH (ml)
1.
25 ml
44,5 ml
2.
25 ml
44,5 ml

Rata - rata
44,5 ml

Ø  Penentuan kadar ALB pada CPO
1.       Praktikum pertama
NO.
VOLUME ANALIT
VOLUME KOH (ml)
1.
10 ml
0,9 ml
2.
10 ml
0,8 ml
3.
10 ml
0,5 ml

Rata - rata
0,73 ml

2.       Praktikum kedua
NO.
VOLUME ANALIT
VOLUME KOH (ml)
1.
10 ml
0,5 ml
2.
10 ml
0,4 ml
3.
10 ml
0,3 ml

Rata - rata
0,4 ml



  VII.            PERHITUNGAN
Ø  Standardisasi
1.       Pada praktikum pertama
Diketahui :          BM asam palmiat             = 256,43
                            Gram asam palmiat          = 1 gram
                            V KOH                             = 0,0338 L
Maka :
V KOH X N KOH                 = gr asam palmitat : BM asam palmitat
0,0338 L X N KOH               = 1 : 256,43
N KOH                                  = 1 : 8,667334 = 0,11 N

2.       Pada praktikum kedua
Diketahui :         
                                V KOH                                   = 0,0445 L
Maka :
V KOH X N KOH                 = gr asam palmitat : BM asam palmitat
0,0445 L X N KOH               = 1 : 256,43
N KOH                                   =  1 : 11,53935  = 0,086 N

Penentuan ALB
1.       Pada praktikum pertama
Diketahui :          berat contoh            = 1 gram
                            N KOH                   = 0,11 N
                            V KOH                   = 0,0338 L
Maka :
% ALB = ((volume KOH X N KOH X 256) : (Berat contoh X 1000)) X 100 %
% ALB = ((0,73 ml X 0,11 N X 256) : (1 gr X 1000)) X 100 % = 2,05 %

2.       Pada praktikum kedua
Diketahui :              berat contoh            = 1 gram
                                N KOH                   = 0,086 N
                                V KOH                   = 0,4 ml
Maka :
% ALB = ((volume KOH X N KOH X 256) : (Berat contoh X 1000)) X 100 %
% ALB = ((0,4 ml X 0,086 N X 256) : (1 gr X 1000)) X 100 % = 0,88 %

VIII.            PERTANYAAN
Ø  Dari percobaan diatas zat apakah yang merupakan :
1.       Standar primer ?
2.       Standar sekunder ?
3.       Analit ?
4.       Indicator ?

Ø  Tuliskan standar primer yang di gunakan pada titrasi asam basah ?

JAWABAN
Ø  1. Standar primer                  : asam palmiat
2. standar sekunder             : KOH
3. analit                               : asam palmiat (CPO)
4. indicator                          : thymol blue
Ø  Yaitu asentrioksida, kalsium bromate, natrium klorida.

    IX.            ANALISA DATA APENGAMATAN
Ø  Standardisasi larutan baku KOH dengan asam palmiat.
Pada percobaan, mengawali denagan membuat larutan 0,1 N KOH sebanyak 100 ml dalam labu ukur, kemudian menempatkannya dalam biuret.
Selanjutnya menmbang 1 gram asam palmiat yang telah dilarutkan denhan etanol 100 % 25 ml ke dalam Erlenmeyer 250 ml. selanjutnya menambahkan indicator thymol blue sebanyak 3 tetes.
Dan kemudian mentitrasi dengan KOH, pada praktikum pertama rata-rata volume KOH adalah 33,8 ml dan pada praktikum kedua rata-rata volume KOH nya adalah 44,5 ml.

Ø  Penentuan kadar ALB pada CPO
Pada percobaan, mengawali dengan mengambil 1 gram CPO kemudian menemptakan dalam Erlenmeyer 250 ml dan kemudian melarutkan dengan etanol 100 % 10 ml. selanjutnya menambahkan 2-3 tetes indicator thymol blue.
Selanjutanya mentitrasi dengan KOH sampai terjadi perubahan warna dari kuning kering hingga menjadi kebiru biruan.
Pada praktikum pertama rata-rata volume KOH adalah 0,73 ml dan pada paraktikum kedua, rata-rata volume KOH adalah 0,4 ml.

      X.            KESIMPULAN
Ø  Asam palmiat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon.
Ø  Asam palmitat bersifat nonpolar
Ø  Normalitas pada praktikum pertama adalah 0,11 N
Ø  Persen ALB pada praktikum pertama adalah 2,05 %


    XI.            DAFTAR PUSTAKA
Ø  Jobstreet, 2013. “penuntun praktikum kimia analisis dasar”. POLSRI, PALEMBANG.





No comments:

Post a Comment