Friday, 16 February 2018

PENGERINGAN ZAT PADAT 2


PENGERINGAN ZAT PADAT 2




I.                    TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengeringkan bahan padat dan mengalirkan udara panas dan menentukan laju alir pengeringan

II.                  ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Ø  Alat yang digunakan
·         Termometer
·         Termometer bola basah
·         Plate dryer
·         Neraca analitik
Ø  Bahan yang digunakan
· Kemplang

III.                DASAR TEORI
Pengeringan zat padat adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair dari bahan padat. Pengeringan biasanya merupakan langkah akhir dari sederetan operasi. Hasil pengeringan lalusiap dikemas. Zat padat yang akan dikeringkan mungkin berbentuk biji, serbuk, kristal, lempengan/lembaran.
Klasifikasi pengeringan meliputi pengeringan adiabatik, non adiabatik, atau gabungan keduanya. Pengeringan adiabatik dimana zat padat bersentuhan langsung dengan gas panas sebagai media pengeringa. Pengering non adiabatik dimana perpindahan kalor langsung dari medium luar atau pengering tak langsung.
Udara memasuki ruang pengering jarang sekali berada dengan keadaan benar kering. Tapi selalu mengandung air dan kelembaban relative. Air bebas adalah selisih antara kandungan air total didalam zat padat dalam keadaan kering
X=Xt-X*
Dalam perhitungan kg menjadi pekdian adalah X, bukan Xt pada basis kering.
X=kg H2O/kg zat padat kering tulang
Dengan berjalannya waktu, kandungan kebasahan akan berkurang seperti contoh yang ditunjukan pada gambar A. Selanjutnya saat umpan dipanaskan sampai suhu penguapan dan sesudah itu grafik menjadi linier. Untuk kemudian melengkung lagi kearah horizontal dan akhirnya mendatar. Lalu pengeringan menunjukkan laju pengeringan kemudian melengkung kebawah.
Sesudah periode penyesuaian masing-masing kurva mempunyai segmentasi horizontal AB kg dinamakan laju pengeringan periode konstan. Periode ini diartikan oleh laju pengeringan yang tidak bergantung pada kandungan kebasahan.
Selama periode konstan, laju pengeringan persatuan luas adalah



IV.                    LANGKAH KERJA
1.      Mengeringkan zat padat dengan ukuran tebal tertentu dalam oven 2jamhingga tidak mengandung air lagi, dinginkan lalu timbang ini adalah zat padat kernig tulang
2.      Merebus zat padat dalam air mendidih selam 15 menitdan dinginkan hingga suhu runag timbang beratnya
3.      Selisih berat zat padat basah kering tulang dengan zat padat kering adalah kadar air awal zat padat yang akan dikeringkan
4.      Menyiapkan alat pengering, menghidupkan blower dan elemen pemanas hingga suhu konstan 70C
5.      Mencatat volume humidity suhu bola basah udara masuk ruang panggang menentukan dew point udara dengan menggunakan humidity chart
6.      Membaca tekanan uap air dari tabel tekanan uap dengan temperatur dew point
7.      Mancatat laju alir udara
8.      Menetukan laju alir udara kering masuk ruang pengering dengan persamaan :
9.      (Nt-Nh2O) X BM adalah massa udara kering masuk ruang panggang
10.  Mencatat relative humidity setiap 15menit
11.  Mengulangi percobaan diatas
12.  Laju alir udara dan suhu pengering selama percobaan dijaga konstan

V.                  DATA PENGAMATAN
VII.                    ANALISA PERCOBAAN
Percobaan kali ini yaitu pengeringan zat padat menggunakan bahan kemplang basah yang telah direndam selama 2 jam dan dioven selama 1 jam pada suhu 70C. Pada saat melakukan percobaan, ada parameter yang harus diperhatikan diantaranya adalah kelembaban, laju, jenis bahan, waktu, dan suhu. Dan selanjutnya percobaan ini menggunakan blower yang memiliki fungsi sebagai pengeluar atau menghembuskan udara panas dan mengeluarkan udara lembab yang terdapat pada ruang pengeringan agar bahan yang akan dikeringkan tidak menjadi lembab kembali.
Dari pengamatan, semakin lama waktu yang digunakan untuk mengeringkan, kandungan air yang didalam padatan akan menguap dansaat kondisi tertentu, humidity akan konstan dan kembali menurun dikarenakan berkurangnya kadar air dalambahan padat. Untuk mengetahuinya, dapat dilakukan dengan pemisahan terhadap humiditi dan free moisture yaitu dengan mencatat relative humidity setiap 15 menit untuk mengetahui suhu udara keluar pengering.
  
VIII.                  KESIMPULAN
-          Parameter yang harus diperhatikan adalah kelembaban udara, laju, jnis bahan, waktu dan suhu
-          Blower digunakan untuk mengeluarkan udara lembab diruang pendingin
-          Waktu pengeringan semakin lama maka kandungan uap air dalam bahan semakin kecil 
 -    Relative humidity dicatat tiap 15 

No comments:

Post a Comment