PENYARINGAN
BERTEKANAN
(FILTER PRESS)
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan dapat:
·
Mengoperasikan
alat penyaringan bertekanan (Filter Press)
·
Menjelaskan
mekanisme proses penyaringan (Filtrasi)
·
Menyelesaikan
problem yang berhubungan dengan penyaringan (filtrasi).
B.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
·
Pompa 1
buah
·
Ember ukuran 20 liter 1
buah
·
Neraca teknis 1
buah
·
Stop watch 1
buah
·
Kapur padat
·
Air bersih
C. Dasar Teori
Filtrasi
adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri,
filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas;
aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Proses filtrasi di
industri-industri digunakan secara luas dalam pabrik makanan, obat-obatan,
kertas dan pengolahan limbah.
Filtrasi juga merupakan
proses pemisahan campuran heterogen antara fluida dan partikel-partikel
padatan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan
partikel-partikel padatan. Proses filtrasi dilakukan apabila proses pemisahan
padatan-cairan tidak dapat dilakukan dengan proses sedimentasi atau kecepatan
pengendapannya lambat. Dalam operasi filtrasi menggunakan plate & frame dilakukan secara batch pada tekanan konstan. Filtrasi dapat terjadi karena adanya
gaya dorong, misalnya, gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Daya dorong
adalah perbedaan tekanan umpan masuk dikurangi tekanan umpan yang keluar.
Press filter terdiri dari
elemen-elemen filter (hingga mencapai 100 buah ) yang berdiri tegak atau
terletak mendatar, disusun secara berdampingan atau satu di atas yang lain.
Elemen-elemen ini terbuat dari pelat-pelat berair yang dilapisi kain filter dan
disusun pada balok-balok luncur sehingga dapat digeser-geser. Dengan suatu
bambu giling atau perlengkapan hidraulik, pelat-pelat itu dipres menjadi
sat diantara bagian alat yang diam (bagian kepala) dan bagian yang bergerak.
Saluran masuk dan saluran keluar terdapat di bagian kepala (untuk sistem
tertutup) atau saluran keluarnya di samping pelat-pelat (untuk sistem terbuka).
Pemeriksaan filtrasi skala
pilot plan/industri sebelum pengoperasian yaitu, peralatan filtrasi digunakan
harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada
waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak berfungsi secara optimum. Fluida
mengalir melalui media penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut.Pemeriksaan penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:
1.
Tekanan
di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring
2.
Tekanan
operasi pada bagian atas media penyaring
3.
Dan
vakum pada bagian bawah
Tekanan di atas atmosfer dapat
dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu kolom, dengan
menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu
penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada
saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi
penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal
kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring
industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah
sentrifugal.Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu,
tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar.
Sebagian besar siklus operasi dari
penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi
harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam
saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan
beroperasi.
Macam-macam Filter yang digolngkan berdasarkan gaya
dorong alami:
a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)
-
Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.
- Filter ini tersusun atas
tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan
pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.
- Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan
kuantitas yang besar dan ;l
mengandung sedikit padatan.
Contohnya : pada pemurnian air.
- Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau
logam tetapi untuk pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah
yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau
keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan
padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh
batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang
biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir
kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan
untuk menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan
cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi (Hardojo, 1994).
Hal
yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan bongkahan kasar (batu
atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir,
dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk
lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi
harusnya sama untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
b. Filter
Pelat dan Bingkai
Filter
tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain
dengan arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara
bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada
beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang paling
sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada
pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan
(pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk
membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran
terpisah untuk memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman
tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di
tengah.
Padatan
dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-pelat.
Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk
suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake
dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau masukan
campuran bi balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai,
dan lewat menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini
terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka
seketika, dan cake dihilangkan atau
dibuang ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan
ditutup lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai
bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi dimulai.
Umpan
suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok
kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke
bingkai menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan
pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju
ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke
keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh
lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang
didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai.
Pencucian
dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran bawah
melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan yang sama seperti
filtrat. Ekspresi “through washing”
atau “every other pelate washing” membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang
berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol)
diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai
seperti sebelumnya. Pencucian
memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada bingkai di kedua sisi pelat,
meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol). Metode ini
memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan
pencuci.
Semua
tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup
dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok
kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan
dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat
dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan
atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun). Filtrat
meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran
kiri atas ke setiap pelat menuju cake
ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran
kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran pada
filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan
pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang
kontinyu menggantikan penekan pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala
besar. Dalam filter press terdapat 2 tahanan, yaitu:
-
Tahanan ampas (tahanan padatan: besar tahanannya
berubah, awalnya kecil dan lama-kelamaan akan menjadi besar.
-
Tahanan filter medium: besar tahanannya tetap
selama operasi berlangsung (Jash, 1994).
Pada filtrasi dengan pres
filter horizontal, suspensi masuk pada bagian kepala melalui saluran yang
terbentuk oleh lubang-lubang di bagian atas pelat. Pada pres filter bingkai,
suspensi mengalir melalui bingkai-bingkai, sedangkan pada pres filter kamar,
suspensi mengalir di antara pelat-pelat masuk ke dalam ruang filtrasi yang
sesungguhnya. Filtrat menerobos kedua sisi kain filter, kemudian mengalir di
belakang kain filter sepanjang alur-alur pelat turun ke dalam saluran. Saluran
ini juga terbentuk dari lubang-lubang pada pelat. Pada sistem tertutup filtrat
keluar di bagian kepala, sedangkan pada sistem terbuka filtrat mengalir dari
masing-masing pelat melalui sebuah kran ke dalam saluran terbuka yang terletak
di luar alat pres.
Seringkali cara kerja sistem
tertutup maupun sistem terbuka dapat diterapkan pada alat yang sama dengan
memasang saluran pembuangan khusus dan kran bercabang tiga.
Gambar 1. Alat filtrasi press
Laju
filtrasi diperoleh berdasarkan jumlah filtrat dan jumlah ampas yang didapat.
Slurry yang masuk adalah jumlah dari
filtrat yang keluar dan produk ampas yang terdapat di dalam filter. Kapasitas
dari alatnya berupa jumlah filter, semakin banyak filter yang dipasang maka
semakin besar kapasitasnya.
Keuntungan filtrasi dengan
saluran keluar yang terbuka adalah bila suatu kain filter mengalami kerusakan,
maka gangguan ini segera dapat dilokalisir. Sedangkan filtrasi dengan
pembuangan tertutup sesuai untuk bahan-bahan yang mengandung racun, berbau atau
bahan yang mudah terbakar (Mc Cabe, 1985).
Proses filtrasi berdasarkan jumlah
padatan dalam slurry dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu filter
klarifikasi (clarifying filter) dan filter ampas ( cake filter
).
a.
Filter
klarifikasi digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya kecil dan menghasilkan zat cair atau zat gas yang
bersih. Filter klarifikasi juga dikenal sebagi
filter hamparan tebal ( deep bed filter),
karena partikel zat padat diperangkap di dalam medium filter dan umumnya tidak
ada lapisan zat padat yang terlihat di permukaan medium filter. Filter
klarifikasi untuk zat cair digunakan untuk pembersihan air dan menggunakan
jenis filter kertas ( cartridge) yang
berisi elemen filter,yang merupakan sederetan piring logam tipis dengan
diameter antara 3 sampai 10 in tersusun secara vertical dengan jarak pisah yang
sempit satu sama lain. Piring yang tersusun
tersebut mempunyai poros berlubang vertical dan terpasang dalam tabung
berbentuk silinder. Zat cair terkumpul pada bagian atas melalui poros berlubang
tersebut sedang padatan yang terpisah terperangkap diantara piring-piring di
dalam filter kertas. Filter klarifikasi untuk memisahkan campuran berupa koloid
menggunakan Ultra filter dengan membrane yang halus.
b.
Filter
ampas digunakan untuk memisahkan campuran padat–cair (slurry) dengan padatan yang cukup banyak sehingga membentuk ampas
dan berfungsi sebagai penyaring. Pada awal proses padatan tertahan oleh medium
filter dan untuk selanjutnya ampas berfungsi sebagai tahanan ampas yang
besarnya bergantung pada jumlah ampas yang terbentuk. Penurunan tekanan fluida
melalui filter ampas (cake filter), perhatikan gambar berikut :
Gambar 2. Penampang irisan aliran slurry melalui filter
Gambar di atas merupakan penampang / irisan aliran
slurry yang melalui filter ampas dan medium filter dengan luas permukaan A m2,
selama waktu t(detik). Selama proses
filtrasi dari awal sampai diperoleh filtrat pada t detik tersebut diperoleh:
-
volume filtrat V (m3,ft3)
- tebal
ampas L (m , ft)
Dengan kecepatan linear filtrat sepanjang arah (yang
melalui tebal ampas) tersebut : n (m/dt ,ft/s) Aliran filtrat yang
melalui hamparan ampas dapat digambarkan (dianalogikan)aliran fluida mengikuti
hukum Poiseuile, dengan asumsi terjadi aliran laminer dalam suatu tabung.
Proses filtrasi untuk industri proses antara lain industri kertas yaitu untuk
proses penyaringan pulp, industri pengolahan air, industri kimia a.l: NaOH dan
lain-lain.
D.
Langkah Kerja
- Pembuatan larutan umpan
a. Memasukkan 120 liter larutan suspensi kapur 5% berat ke dalam tangki
berpengaduk.
b. Menghidupkan motor pengaduk.
- Persiapan
Alat
a. Memasangkan filter ke frame dari alat.
b. Merapatkan skrup dengan putaran manual.
c. Memeriksa penyambungan pipa-pipa, tangki, pompa unit
alat dan unit buangan.
- Pelaksanaan
Praktikum
a. Menghidupkan motor pompa.
b. Mengatur aliran masuk pada tekanan 3 bar.
c. Mencatat waktu setiap satu liter (dan kelipatannya) filtrat yang didapat.
d. Menghentikan proses setelah 1 jam.
e. Membuka plate and frame.
f. Mengambil kain
filter dengan hati-hati, mengukur tebal, panjang dan lebar cake sebelum dikeringkan.
g. Mengulangi percobaan untuk tekanan 2 bar dan 1 bar.
E. Keselamatan Kerja
1. Jangan memasukkan
tangan ke dalam tangki motor pengaduk sedang dioperasikan.
2. Menghindarkan mata dari percikan larutan
dalam tangki ketika pengadukan sedang berlangsung.
3. Menggunakan sarung tangan dan pakaian bengkel pada
saat praktikum.
F.
DATA PENGAMATAN
G.
PERHITUNGAN
Wow! this is Amazing! Do you know your hidden name meaning ? Click here to find your hidden name meaning
ReplyDelete