Rektifikasi Carrier Minyak Cengkeh
I.
Tujuan
Percobaan
Setelah melakukan
percobaan ini , mahasiswa diharapkan mampu:
·
Menjelaskan pengertian
kurva baku dan rektifikasi carrier.
·
Membuat campuran biner
untuk kurva baku.
·
Menggambarkan kurva
baku.
·
Melaksanakan praktikum
untuk memperoleh data yang diperlukan.
·
Menentukan komposisi
produk.
·
Menghitung untuk
menentukan jumlah produk.
II.
Alat
dan Bahan yang digunakan
·
Alat
yang digunakan
-
Seperangkat alat
rektifikasi carrier 1 buah
-
Refraktometer 1
buah
-
Tabung reaksi 10 buah
-
Corong gelas 1
buah
-
Neraca analitik 1
buah
-
Gelas kimia 1000 ml 1
nuah
·
Bahan
yang digunakan
-
Cengkeh 250
gram
-
Minyak cengkeh secukupnya
-
Aquadest 1500
ml
III.
Dasar
Teori
Destilasi adalah pemisahan suatu zat
cair atau padat yang terdapat dalam dua atau lebih campuran, berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Peralatan destilasi di bagi dua yaitu : destilasi
kering dan destilasi basah. Destilasi dari bahan kering lebih efektif hasilnya
dibandingkan dengan destilasi bahan basah.
Destilasi dibagi atas tiga, yaitu : destilasi dengan
air, destilasi dengan air dan uap, dan destilasi dengan uap bahan.
Destilasi dengan uap air tidak dapat diterapkan pada semua bahan, karena dengan
cara pengolahan ini hasil mudah di dapatkan. Suatu cairan dapat diuapkan dengan
berbagai cara. Yang paling mudah dengan mendidihkan sampai menguap dan akhirnya
akan sama dengan cairan asalnya. Metode penyulingan dengan uap air memiliki
kelebihan tersendiri. Penyulingan dengan air dan uap ini relative murah dan
ekonomis. Biaya yang diperlukan relative rendah jika di bandingkan dengan
metode penyulingan dengan uap. Kelemahan utama metode uap air adalah kecepatan
penyulingan yang rendah. Dalam destilasi sederhana, uapnya diambil dan
dikondensasi, tetesan rendaman merupakan komposisi yang lebih banyak mengandung
komponen yang lebih banyak dari pada cairan semula. Siklus pendidihan dan
kondensasi dapat diulang secara berurutan. Jadi semakin banyak
bahan baku yang diolah, maka semakin banyak pula yang dihasilkan.
Distilasi dengan Refluks
(Rektifikasi)
Refluks ini bisa dimasukkan dalam
macam –macam destilasi walau pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks
dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan
mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa
organik adalah “lambat” maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya
pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena
itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap
jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara refluks.
Fungsi refluks, adalah memperbesar
L/V di enriching section, sehingga mengurangi jumlah equibrium stage yang
diperlukan untuk product quality yang ditentukan, atau, dengan jumlah stage
yang sama, akan menghasilkan product quality yang lebih baik dengan
menggandakan kontak kembali antara cairan dan uap agar panas yang digunakan
efisien. Refluks ini bisa dimasukkan dalam macam-macam destilasi walau pada
prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan
jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada
umumnya reaksi- reaksi senyawa organik adalah lambat maka campuran reaksi perlu
dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi
maupun hasil reaksi. Karena itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat,
dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara
refluks.
Destilasi uap (Rektifikasi Carrier)
Distilasi uap digunakan pada
campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C ataulebih.
Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang
fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di
bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi
uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua
temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap
adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus darieucalyptus, minyak sitrus dari
lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. Campuran
dipanaskan melalui uap air yang dialirkan kedalam campuran dan mungkin ditambah
juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik keatas menuju ke kondensor
dan akhirnya masuk ke labu distilat (Gambar 1).
Gambar 1. Distilasi dengan uap
Untuk memurnikan zat/senyawa cair
yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum
zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi
atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak
dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat,
melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang
secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak
larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga
bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah
dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi
senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap (lihat
gambar alat destilasi uap).
Uap air yang dialirkan ke dalam labu
yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik
didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari
pada titik didih komponen-komponennya
Proses Pembuatan Minyak Atsiri Cengkeh
Persiapan
Ketel Suling
Sebelum ketel digunakan, sisa air
bekas penyulingan sebelumnya harusdibuang, karena air tersebut mengandung garam
dan komponen hasildegradasi yang dapat mencemari mutu minyak yang dihasilkan
Pengisian
Daun ke dalam Ketel Suling
Daun kering tidak perlu dirajang,
dapat langsung dimasukkan ke dalamketel suling
.Pengisian dilakukan secara
bertahap dan diinjak-injak/ditekanuntuk meningkatkan kepadatan daun dalam
ketel.Kepadatan optimum dauncengkeh kering didalam ketel sekitar 70-80
gram/liter
Proses
Penyulingan
Lama penyulingan daun cengkeh basah
sekitar 7-8 jam, dan penyulingandaun kering sekitar 6-7 jam
.Penggunaan tekanan bertahap mulai
dari 1bar sampai 2 bar, dapat mempersingkat lama penyulingan menjadi 4-5
jam .Rendemen minyak daun cengkeh yang dihasilkan sekitar 2,0-2,5%
Pendinginan (Kondensasi)
UapPendinginan dilakukan dengan unit pendingin (kondensor) berupa
pipa pendingin model multi tubular atau spiral yang dipasang dalam tabung
ataudirendam dalam bak air pendingin.Aliran air pendingin dibuat berlawananarah
( counter flow)dengan arah aliran uap di dalam pipa.Tujuannya adalahagar
distilat pada saat akan keluar dari pipa pendingin, telah
terkondensasisempurna.
Pemisahan
minyak dari air destilat
Suhu destilat yang mengalir keluar
tabung kondensor diusahakansama/mendekati suhu air pendingin yang masuk (maks
30oC)Pemisahanminyak dilakukan pada prinsipnya berdasarkan perbedaan BJ (Berat
Jenis)antara air dengan minyak Jika BJ minyak <1, maka minyak akan berada
diatas permukaan air, sementara untuk BJ>1, minyak akan mengendap di
bagian bawah unit pemisah minyak, dan air berada dia atasnya
Penyaringan
Minyak
Minyak yang dihasilkan masih
terlihat keruh karena masih mengandungsejumlah kecil air dan kotoran yang
terdispersi dalam minyak .
.Air tersebut perlu dipisahkan
dengan menyaring minyak menggunakan kain teflon/sablonatau dapat dilakukan
dengan menambahkan Natrium Sulfat Anhidrida(Na2SO4) sebagai pengikat air
sebanyak 1%, selanjutnya diaduk dan disaring
Pemucatan
Minyak Cengkeh
Jika minyak yang dihasilkan masih
berwarna kuning coklat/coklat gelap, biasanya mengandung logam besi yang
berasal dari ketel suling dan alat penampung minyak yang terbuat dari besi
.Jika diinginkan minyak
cengkeh berwarna kuning pucat, dan bebas dari logam besi, dapat dilakukan
dengan 2 cara pemucatan yaitu :
1) Redestilasi minyak daun cengkeh
pada kondisivakum;
2) pemucatan dengan
penambahan chelating agent (bahan pengkelat)seperti asam sitrat dan
asam tartarat
.
STANDAR
MUTU
Standar
merupakan dokumen yang sangat penting dalam menentukan kualitas suatu bahan
dengan persyaratan tertentu, yang meliputi persyaratan spesifikasi, prosedur
dan aturan yang bersifat dinamis, sehingga perlu dikelola secara profesional
dengan memperhatikan kebutuhan pengguna serta perkembangan teknologinya. Bila
tidak memenuhi aturan tersebut, maka dapat menimbulkan masalah sosial seperti
menurunkan persaingan akibat adanya hambatan dalam menembus pasar serta tidak
cukupnya proteksi terhadap pengguna dan perlindungan lingkungan.
Persyaratan
standar mutu minyak atsiri menggunakan batasan atau kriteria-kriteria tertentu.
Biasanya dalam karakteristik mutu dicantumkan sifat khas minyak atsiri sesuai
dengan bahan asalnya atau karakteristik ilmiah dari masing-masing minyak
tersebut.Dari sifat fisika kita akan mengetahui keasliannya, sedangkan sifat
kimia, meliputi komponen kimia pendukung minyak secara umum bisa diketahui,
terutama komponen utamanya. Adanya bahan-bahan asing yang tercampur dengan
sendirinya akan merusak mutu minyak tersebut. Oleh karena itu, cara-cara
sederhana tetapi teliti sangat diperlukan untuk mendeteksi adanya bahan-bahan
asing, baik secara kualitatif ataupun kuantitatif. Bahkan persyaratan tertentu
seperti komponen utama minyak atsiri perlu dicantumkan dalam upaya menghindari
pemalsuan (Pardede, 2003).
Faktor
yang berpengaruh terhadap kualitas minyak yang disulingadalah waktu
penyulingan, suhu, dan tekanan uap, serta kualitas mesin yangdigunakan. Minyak
atsiri merupakan produk yang sangat komplek. Minyak atsiridapat diproduksi
sangat banyak dari tanaman maupun akar-akaran, ratusan ikatankimia yang ada
pada minyak atsiri dapat membawa aroma dan dapat digunakansebagai obat-obatan.
Beberapa molekul yang terkandung pada minyak atsiri dapatrusak karena kondisi
lingkungan maupun proses pengolahan dengan suhu yangsangat tinggi.Suhu dan
tekanan yang tinggi sering digunakan untuk produksiminyak atsiri dengan skala
besar, yang membutuhkan waktu yang pendek,biasanya minyak yang diproduksi
digunakan sebagai industri kosmetik, maupunbahan tambahan makanan, namun kadang
ada yang dijual dalam bentuk minyak atsiri, dengan harga yang cukup murah
jika dibandingkan dengan minyak atsiriyang diolah menjadi produk lain seperti
parfum (Cech 2007).
I.
Langkah Kerja
- Membersihkan alat rektifikasi carrier
- Melepaskan labu umpan dan labu uap kemudian membersihkannya
- Mengisi labu umpan dengan 250 gram cengkeh dan 1500 ml air
- Mengisi labu uap dengan air sebanyak 1000 ml
- Memasang kembali labu pada alat
- Menhidupkan water cooler
- Menghidupkan pemanas
- Membuka program pada computer
- Mensetting program pada computer dan menekan tombol start
- Mengamati proses rektifikasi yang terjadi
- Menanmpung destilat
- Memasukkan destilat pada corong pisah
- Menguji indeks bias
- Membandingkan hasil actual dengan teoritis
VI. PERHITUNGAN
- Penentuan fraksi mol berdasarkan % volume cengkeh
Rumus :
untuk laporan tangki berpengaduk teknik kimia silakan buka link di bawah ini :
http://rafitarjenipolsri.blogspot.co.id/2018/02/perpindahan-panas-tangki-berpengaduk.html
No comments:
Post a Comment